Header Ads

Kunjungan Wisatawan Anjlok 30% di Gunungkidul Akibat Dampak Badai Tropis Anggrek


Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul melaporkan bahwa kunjungan wisatawan mengalami penurunan signifikan dalam beberapa hari terakhir akibat dampak dari badai tropis Anggrek. Penurunan ini mencapai 30% di semua destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Aris Sugiyantoro, Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, menyatakan bahwa penurunan jumlah wisatawan sebanyak 30% terjadi selama badai tropis Anggrek. Meskipun tidak menimbulkan kerusakan fisik pada sarana dan prasarana di destinasi wisata, dampaknya terasa signifikan terhadap kunjungan wisatawan, yang juga berdampak pada para pelaku usaha pariwisata.

Aris menjelaskan, "Dampak siklon [Badai Tropis] Anggrek terhadap fisik atau sarana di destinasi wisata memang hampir tidak ada kerusakan. Hal ini tentu berbeda dengan Badai Cempaka atau Dahlia pada akhir tahun 2017." Meskipun tidak terjadi kerusakan fisik, dampak pada jumlah wisatawan dan usaha pariwisata cukup besar.


Data dari Dinas Pariwisata Gunungkidul menunjukkan bahwa pada Sabtu (13/1/2024) terdapat 11.109 pengunjung dan Minggu (15/1/2024) terdapat 17.173 pengunjung. Namun, pada Sabtu (20/1/2024), jumlah kunjungan turun menjadi 8.113 orang, dan pada Minggu (21/1/2024) mencapai 12.224 orang.

Supriyanta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Gunungkidul, menekankan bahwa destinasi pariwisata di Gunungkidul sebagian besar adalah daya tarik wisata alam, sehingga rentan terhadap cuaca ekstrem. "Sehingga kondisi cuaca sangat berdampak terhadap sektor pariwisata. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data wisatawan yang menunjukkan penurunan," ujarnya.

Dispar telah memberikan sosialisasi kepada Pokdarwis, Desa Wisata, dan pelaku wisata untuk lebih berhati-hati terhadap cuaca ekstrem seperti badai tropis Anggrek. Inisiatif lainnya mencakup pemangkasan pohon, perawatan, dan pemeliharaan tempat usaha wisata guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan serta pihak lain.

Di sisi lain, Adi, salah satu operator Gua Pindul, mengungkapkan bahwa elevasi air di Gua Pindul dalam kondisi normal mencapai 0,5 meter. Namun, saat hujan deras, debit air meningkat, dan elevasi bisa mencapai hampir lima meter. "Jika air sudah tinggi (saat Badai Tropis Anggrek), kami menghentikan wisatawan untuk masuk demi keselamatan," kata Adi.

No comments

Powered by Blogger.